hasil laporan pemeriksaan laboratorium analis kesehatan
0
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
LABORATORIUM ANALIS KESEHATAN
GELOMBANG 1
DISUSUN
OLEH
IRENE NOER APRILYA
SMK KESEHATAN BINA HUSADA PAMEKASAN
2014/2015
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini Disampaikan untuk
Memenuhi Persyaratan
Penyelesaian Praktik Kerja Lapangan
SMK Bina Husada Pamekasan
Tahun pelajaran : 2014 - 2015
Disahkan Dan Disetujui Oleh:
Mengetahui/Menyetujui
Kepala
Laboratorium
Puskesmas Teja
Pamekasan
Indri Widyastuti, Amd. AK
NIP. 19850328
201001 2 030
Kepala SMK Kepala Program Pendidikan
Bina Husada
Pamekasan
Analis
Kesehatan
Drs.
H. Djoko Supratiknjo Deasy Taurusita, ST.
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan serta dapat menyelesaikan laporannya tepat
waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti.
Laporan
Kerja Praktik Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah kami lakukan pada
saat dilapangan yakni di Puskesmas
Teja Pamekasan yang beralamat di Jalan Raya Teja Kabupaten Pamekasan yang dimulai
dari tanggal 15 Juni
2015 – 14 Juli 2015.
Kerja
praktik lapangan ini merupakan salah syarat wajib yang harus ditempuh dalam
Program Studi Analis Kesehatan Selain untuk menuntas program studi yang penulis
tempuh kerja praktik
ini ternyata banyak memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik,
maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku
sekolah.
Dalam
penyusunan laporan hasil kerja praktek lapangan ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa
terima kasih kepada :
1. Bapak
Drs. H. Djoko Supratiknjo selaku Kepala Sekolah SMK Bina Husada Pamekasan.
2. Ibu
Indri Widyastuti Amd. AK, selaku Kepala Laboratorium Puskesmas Teja Pamekasan.
3. Ibu
Deasy Taurusita, ST selaku Kepala Program Pendidikan Analis Kesehatan.
4. Ibu
Asdwi Suryani, ibu Elisa Hidayat Amd. AK, selaku guru pembimbing.
5. Seluruh
kelurga dan teman-teman yang selalu memberi dukungan dan doanya.
Penulis
akui penulis tidaklah sempurna, apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan Laporan Kerja Praktik ini penulis sangat mengharapkan
kritik dan sarannya.
Akhir
kata semoga laporan kerja praktek lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat
bagi kita semua.
Pamekasan, 29 Juli 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Lembar Pengesahan…………………………………………………... i
Kata Pengantar………………………………………………………… ii
Daftar Isi………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………... 1
1.2. Maksud dan Tujuan…………………………………….... 2
1.3. Ruang Lingkup…………………………………………... 2
1.4. Tempat Pelaksanaan…………………………………....... 2
1.5. Waktu Pelaksanaan…………………………....……….... 2
BAB II PELAKSAAN
KERJA
2.1. Pemeriksaan
Kimia Klinik………………………………. 3
2.1.1. Pemeriksaan
Trigliserida………………………… 3
2.1.2. Pemeriksaan Glukosa Darah…………………….. 6
2.1.4. Pemeriksaan Cholesterol………………………… 10
2.2. Pemeriksaan Imono-Serologi……………………………. 12
2.2.1. Pemeriksaan
Golongan Darah………………….. 12
2.2.2. Pemeriksaan
Widal……………………………… 14
2.3. Pemeriksaan
Bakteriologi……………………………….. 16
2.3.1. Pemeriksaan
Bakteri Tahan Asam………….…... 16
2.4. Pemeriksaan
Hematologi.................................................. 19
2.4.1. Pemeriksaan
Haemoglobin................................... 19
2.5. Pengambilan
Darah Kapiler.............................................. 21
BAB III KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1. Kesimpulan…………………………………………….. 23
3.2. Saran…………………………………………………… 23
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………. 24
LAMPIRAN
HASIL PEMERIKSAAN………………………………. 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Pemeriksaan
laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan
mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urine (air kencing),
darah, sputum (dahak), dan sebagainya untuk menentukan diagnosis atau membantu
menentukan diagnosis penyakit bersama dengan tes penunjang lainya.
Dengan
meningkatnya kebutuhan masyarakat dengan diiringi dengan tehknologi di era globalisasi terhadap pelayanan yang profesional
di bidang kesehatan khususnya pelayanan laboratorium kesehatan perlu
diantisipasi dengan tersedianya sumber daya manusia. Dengan adanya program
Praktik Kerja Lapangan ini, sebagai siswa Analis kesehatan diharapakan dapat
memberikan pelayanan yang cepat, tepat, efektif dan efisien secara nyata di
lingkungan masyarakat.
1.2.
Maksud
dan tujuan
a. Maksud
-
Sebagai
sarana pengembangan
lingkungan kerja yang sebenarnya bagi siswa sehingga lebih mengenal dan siap
untuk terjun kerja.
b. Tujuan
-
Meningkatkan
pengetahuan dan ketampilan siswa saat bekerja di lapangan.
-
Mengajarkan siswa metode-metode baru dalam pemeriksaan laboratorium.
1.3. Ruang Lingkup
-
Laboratorium
puskesmas teja pamekasan.
-
Prinsip, metode, dan prosedur yang
digunakan telah memenuhi standart yang telah diberikan sekolah dan sesuai
tatanan menteri kesehatan.
1.4. Tempat Pelaksanaan
Puskesmas Teja Pamekasan
1.5. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan
simulasi praktik kerja ini dimulai dari tanggal 15 Juni 2015 – 14 Juli 2015.
BAB II
LAPORAN
PEMERIKSAAN
2.1. Pemeriksaan
Kimia
Klinik
2.1.1. Pemeriksaan Trigliserida
a. Prinsip
Trigliserida ditentukan setelah
hidrolisis enzimatik dg lipase. Indicator
quinoimine dibentuk dari hydrogen peroxide, 4-aminoantipyrine dan 4-cholophenol
dibwh katalis peroxidase.
b. Tujuan
Untuk mengetahui kadar trigliserida darah dalam serum dan cara
menghitungnya
c. Metode
GPO – PAP : Colorimetrik enzymatic test
d. Alat
dan bahan
-
Tabung
serologi
-
Mikro
pipet
-
Blue tip
-
Yellow tip
-
Rak
tabung serologi
-
Fotometer
microlab 300
e. Reagen
Reagen Trigliserida
Reagen Standart
Trigliserida
f. Sampel
Plasma
g. Prosedur
|
Blanko
|
Standart
|
Test
|
Reagen Trigliserida
|
1000 µ
|
1000 µ
|
1000 µ
|
Reagen Standart Trigliserida
|
|
10µ
|
|
Plasma
|
|
|
10µ
|
Homogenkan
spesimen, inkubasi selama 10 menit.
-
Microlab dinyalakan
-
Dipilih “measure” tekan enter, dilayar muncul program test menu
-
Dipilih program Trigliserida, dilayar tampak “measure water”
-
Isaplah aquadest dan biarkan berganti menjadi measure, tekan result
-
Dilayar akan tampak “measure water blank”, isaplah reagen blank hingga muncul keterangan reagen blank.
-
Selanjutnya tekan next, isaplah standart tunggu hingga muncul “measure
test”,
-
Isaplah test tunggu hingga muncul hasil
-
Catat hasil
|
h. Interpretasi
Hasil
150 mg/dl
2.1.2. Pemeriksaan Glukosa
a.
Prinsip
Glukosa ditentukan setelah dioksidasi
enzimatik dengan adanya glukosa oksidase. Hidrogen peroksida yan terbentuk
bereaksi dengan phenol dan 4-aminophenazone dengan katalis peroksidase
membentuk quinoneimine yang berwarna merah violet.
b.
Tujuan
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam
darah.
c.
Metode
GOD-PAP
d.
Alat
dan bahan
-
Tabung
serologi
-
Mikro
pipet
-
Blue tip
-
Yellow tip
-
Rak
tabung serologi
-
Fotometer
microlab 300
e. Reagen
Reagen warna glukosa
Standart reagen
f.
Sampel
Plasma
g.
Prosedur
|
Blanko
|
Standart
|
Test
|
Reagen Glukosa
|
1000 µ
|
1000 µ
|
1000 µ
|
Reagen Standart
Glukosa
|
|
10µ
|
|
Plasma
|
|
|
10µ
|
Homogenkan
spesimen, inkubasi selama 10 menit.
-
Microlab dinyalakan
-
Dipilih “measure” tekan enter, dilayar muncul program test menu
-
Dipilih program glukosa, dilayar tampak “measure water”
-
Isaplah aquadest dan biarkan berganti menjadi measure, tekan result
-
Dilayar akan tampak “measure water blank”, isaplah reagen blank hingga muncul keterangan reagen blank.
-
Selanjutnya tekan next, isaplah standart tunggu hingga muncul “measure
test”,
-
Isaplah test tunggu hingga muncul hasil
-
Catat hasil
|
h.
Interpretasi
Hasil
Nilai normal = 70 – 110 mg/dl
2.1.3.
Pemeriksaan Uric Acid
a.
Prinsip
Penentuan uric acid melalui reaksi dengan urease terbentuk H2O2
bereaksi dengan katalis peroxide, dengan 3,5 – didora – 2 hidroxy benzenesol
tonic acid (DCHBS) dan 4-aminophenazone (PAP) menghasilkan warna red violet quinoneimine sebagai indikator.
b.
Tujuan
Untuk mengetahui kadar asam urat dalam
sampel serum.
c.
Metode
PAP-Enzimatik colorimetrik
d.
Alat
dan Bahan
-
Tabung
serologi
-
Mikro
pipet
-
Blue tip
-
Yellow tip
-
Rak
tabung serologi
-
Photometer
microlab 300
e. Reagen
Reagen Uric Acid
Reagen standart Uric Acid
f. Sampel
Plasma
g.
Prosedur
|
Blanko
|
Standart
|
Test
|
Reagen Uric Acid
|
1000 µ
|
1000 µ
|
1000 µ
|
Reagen Standart
Uric Acid
|
|
10µ
|
|
Plasma
|
|
|
10µ
|
Homogenkan
spesimen, inkubasi selama 10 menit.
-
Microlab dinyalakan
-
Dipilih “measure” tekan enter, dilayar muncul program test menu
-
Dipilih program glukosa, dilayar tampak “measure water”
-
Isaplah aquadest dan biarkan berganti menjadi measure, tekan result
-
Dilayar akan tampak “measure water blank”, isaplah reagen blank hingga muncul keterangan reagen blank.
-
Selanjutnya tekan next, isaplah standart tunggu hingga muncul “measure
test”,
-
Isaplah test tunggu hingga muncul hasil
-
Catat hasil
|
h.
Interpretasi
Hasil
Laki-laki 3,5 – 7,2 mg/dl
Perempuan 2,5 – 6,2 mg/dl
2.1.4.
Pemeriksaan Cholesterol
a.
Prinsip
Kolesterol
ditentukan setelah hidrolisis enzimatik dan oksidasi indicator quinoimine
dibentuk dari hydrogen peroxide 4-aminophenazone dengan adanya phenol dan peroxide.
b.
Tujuan
Untuk mengetahui kadar Cholesterol dalam darah.
c.
Metode
CHOD –PAP : enzymatic
photorimetric test
d.
Alat
dan bahan
- Tabung serologi
- Mikro pipet
- Blue
tip
- Yellow
tip
- Rak tabung serologi
- Fotometer microlab
300
e. Reagen
Cholesterol
Standard cholesterol
f.
Sampel
Plasma
g.
Prosedur
|
Blanko
|
Standart
|
Test
|
Reagen Cholesterol
|
1000 µ
|
1000 µ
|
1000 µ
|
Reagen Standart Cholesterol
|
|
10µ
|
|
Plasma
|
|
|
10µ
|
Homogenkan
spesimen, inkubasi selama 10 menit.
-
Microlab dinyalakan
-
Dipilih “measure” tekan enter, dilayar muncul program test menu
-
Dipilih program Cholesterol, dilayar tampak “measure water”
-
Isaplah aquadest dan biarkan berganti menjadi measure, tekan result
-
Dilayar akan tampak “measure water blank”, isaplah reagen blank hingga muncul keterangan reagen blank.
-
Selanjutnya tekan next, isaplah standart tunggu hingga muncul “measure
test”,
-
Isaplah test tunggu hingga muncul hasil
-
Catat hasil
|
h.
Interpretasi
Hasil
200 mg/dl
2.2. Pemeriksaan Imunologi
2.2.1. Pemeriksaan Golongan Darah
a. Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasarkan penentuan jenis antigen pada permukaan sel darah merah.
b. Prinsip : Antigen pada sampel ditambah antibody dalam reagen maka akan
terjadi aglutinasi.
c. Metode : ABO system (direct )
d. Sampel : Darah kapiler atau darah vena + EDTA
e. Reagen : Alcohol 70% Antisera
AB
Antisera
A Antisera D
(Rh)
Antisera
B
f. Alat : Slide golongan darah Autoclik
Tissue Lancet
Batang pengaduk
g. Prosedur
:
§
Sediakan alat & bahan
§
Di teteskan satu tetes Antisera
A,B,AB pada kolom A,B,AB
§
Diteteskan masing - masing satu tetes
darah pada kertas golongan darah yang sudah ditetesi Antisera A,B,AB
§
Aduk sampai memenuhi kertas golongan
darah
§
Goyang (jika darah encer darah +
antisera sama banyak , jika darah pekat atau kental antisera lebih banyak dari
pada darah)
§
Baca hasil
h. Interpretasi :
Aglutinasi
|
Golongan Darah
|
||
Anti A
|
Anti B
|
Anti AB
|
|
+
|
-
|
+
|
A
|
-
|
+
|
+
|
B
|
+
|
+
|
+
|
AB
|
-
|
-
|
-
|
O
|
2.2.2. Pemeriksaan
widal
a. Tujuan :
Untuk
mengetahui adanya antibody (uji kualitatif) dan titer antibody (uji kuantitatif)
terhadap kuman Salmonella Sp. Di dalam serum test.
b. Prinsip :
Reaksi
aglutinasi antara serum penderita yang mengandung antibody terhadap kuman
Salmonella Sp. Dengan suspense kuman Salmonella Sp.
c. Sampel :
Serum
d. Alat :
-
slide widal
-
Batang pengaduk
-
Mikropipet
e. Reagenisasi :
Antigen thyposa O
Antigen thyposa H
Antigen thyposa parathypi
A
Antigen thyposa parathypi
B
f. Prosedur :
-
Sediakan alat dan bahan
-
Diteteskan serum masing - masing 10
ul dan antigen salmonella masing – masing 1 tetes
-
Diaduk dengan batang pengaduk
-
Lalu goyang – goyang melingkar dan
lihat adanya aglutinasi pada mikroskop perbesaran 40x
-
Catat hasil.
g.
Interpretasihasil :
-
Negatif : jika tidak terjadi
aglutinasi
-
Positif : jika terjadi
aglutinasi
h.
Pelaporan hasil
-
Negatif jika tidak terlihat apa-apa
-
: jika terjadi aglutinasi kecil dan halus
-
: jika terjadi aglutinasi kecil dan kasar
-
: jika terjadi aglutinasi besar dan kasar
2.3.
Pemeriksaan Bakteriologi
2.3.1. Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam
a. Tujuan :
Untuk
menentukan adanya bakteri tahan asam dalam sampel dahak dan menegaskan diagnosa
penyakit tuberculosa
b. Prinsip :
Sediaan yang telah difixasi diwarnai dengan pewarnaan Zeihl Neelson
c. Reagen :
-
Carbol
fuchsin
-
Asam
alkohol
-
Methylen
blue
d. Sampel :
Sputum (dahak)
e. Alat :
-
Object preparat
-
Lidi
atau ose
-
Bunsen
-
Pipet
tetes
-
Jembatan
pengecatan
f. Prosedur :
1.
Pembutan
Preparat
-
Sediakan object
glass yang kering dan bersih, bunsen, dan ose atau lidi
-
Letakkan sampel
didepan bunsen yang sudah dinyalakan
-
Fixsasi object
glass dengan api bunsen
-
Ambil sampel
dengan lidi
-
Buat sediaan
diatas object glass dengan bentuk oval (2
X3 cm)
-
Buat bulatan
kecil agar merata secara berulang pada object glass
-
Keringkan,
fixasi dengan melawatkan sediaan pada api bunsen sebanyak 3 kali
-
Lakukan
pengecatan
2.
Pengecatan
sediaan
-
Sediaan
yang sudah kering , difixatie ,diletakkan dijembatan pengecatan
-
Genangi dengan carbol fuchsin lewatkan api spirtus
dibawah sediaan , sampai keluar uapnya tetapi jangan sampai mendidih atau
kering selama 5 menit
-
Cat
dibuang , dicuci dengan air mengalir
-
Larutkan
warnanya dengan menggenangi sediaan dengan asam alkohol sampai tidak kelihatan merah ( luntur )
-
Cat
dibuang , dicuci dengan air mengalir
-
Genangi
dengan safranin selama 30 detik
-
Cat
dibuang , dicuci dengan air mengalir
-
Genangi
sediaan dengan methylen blue selama 20 – 30 detik
-
Cat
dibuang , dicuci dengan air mengalir
-
Keringkan
-
Siap
dilihat dimikroskop perbesaran 100 x
g.
Interpretasi Hasil
:
-
BTA
positif (+) : berwarna merah
-
BTA
negatif (-) : berwarna biru
h.
Perhitungan
-
( - ) jika tidak ditemukan apa-apa dalam
lapang pandang
-
Scanty jika ditemukan 1 – 9 BTA / 100
lapang pandang ( disebutan jumlah bakteri )
-
( + ) jika ditemukan 10 – 99 BTA / 100
lapang pandang
-
( ++) jika ditemukan 100 – 1000 BTA /
100 lapang pandang
-
(+++) jika ditemukan >1000 BTA / 100
lapang pandang
2.4.
Pemeriksaan Hematologi
2.4.1.
Pemeriksaan Haemoglobin
a.
Prinsip
Ferri
cyanida dalam drabkins mengubah besi haemoglobin dari
bentuk ferro menjadi cyanmatehaemoglobin yang berwarna stabil, intensitas warna
diukur pada fotometer panjang gelombang 540nm maka Optikal
Densiti (absorben) imbang
dengan konsentrasi haemoglobin.
b.
Tujuan
Untuk
mengetahui kadar Hb dalam darah.
c.
Metode
Cyanmethaemoglobin
d.
Alat dan bahan
-
Tabung
reaksi
-
Pipet
ukur + blub
-
Fotometer
microlab 300
-
Mikro
pipet
-
Yellow
tip
-
Rak
tabung
e. Sampel
Darah
+ EDTA
f.
Prosedur
|
Blanko
|
Standart
|
Test
|
Reagen Drubkins
|
5 ml
|
5 ml
|
5 ml
|
Sampel standrat
|
|
20µ
|
|
Darah
|
|
|
20µ
|
Homogenkan
spesimen, inkubasi selama 10 menit.
-
Microlab dinyalakan
-
Dipilih “measure” tekan enter, dilayar muncul program test menu
-
Dipilih program haemoglobin, dilayar tampak “measure water”
-
Isaplah aquadest dan biarkan berganti menjadi measure, tekan result
-
Dilayar akan tampak “measure water blank”, isaplah reagen blank hingga muncul keterangan reagen blank.
-
Selanjutnya tekan next, isaplah standart tunggu hingga muncul “measure
test”,
-
Isaplah test tunggu hingga muncul hasil
-
Catat hasil
|
g.
Interpretasi hasil
Laki-laki : 14,0 – 17,0 g/dl
Perempuan : 12,0 – 15,0 g/dl
2.5.
Pengambilan Darah Kapiler
a.
Prinsip
Dilakukan tusukan pada jari tengah
atau jari manis
untuk mendapatkan sampel darah.
b.
Tujuan
Untuk
mengambil sampel berupa darah pada pasien yang diperlukan untuk pemeriksaan
klinis.
c.
Metode
Tusukan kulit (skin
puncture)
d.
Alat
Lancet
Botol
penampung darah
e.
Cara Kerja
-
Persiapkan alat yang akan digunakan
-
Tentukan kulit yang akan ditusuk
(pengambilan dari jari, jari manis atau jari tengah)
-
Tangan diletakkan di atas meja dengan
posisi telapak menghadap keatas
-
Bagian kulit yang akan ditusuk
dibersikan dengan kapas alkohol 70%, tunggu hinggga kering.
-
Pegang jari pasien dengan ibu jari dan
telunjuk kita
-
Tusukkan lancet pada bagian yang
dianjurkan
-
Tekan bagian yang darahnya keluar
(jangan terlalu keras)
-
Seka tetesan darah pertama dengan kapas
steril
-
Tampung darah ke dalam tabung yang
telah berisi EDTA
-
Lakukan pemeriksaan yang dibutuhkan.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemeriksaan laboraturium klinik meliputi
segala hal mengenai pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan dan sangat penting untuk
mengetahui keadaan normal atau abnormal seseorang sehingga dalam melaksanakan kerja haruslah benar-benar menguasai materi dan mempunyai
skil dan keahlian praktik yang baik dalam bidangnya.
Sehingga kita dituntut untuk bekerja seacara baik, dengan adanya
program ini kita bisa melatih kemampuan praktik kerja kita dengan baik dan
berusaha menghindari setiap kesalahan yang mungkin dapat terjadi.
3.2.
Saran
Pemeriksaan
laboratorium klinik adalah salah satu ilmu
yang begitu penting pada ilmu kesehatan, jadi sangatlah penting
untuk diketahui dan dipelajari. namun yang kami bahas disini hanya sebatas pada
pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat kita lakukan selama praktik kerja lapangan berlangsung. maka dari itu.kami berharap
untuk mencari referensi buku, dan guru yang lebih kompeten dalam bidang
pendidikan maupun praktik kerjanya supaya pengetahuan tentang pemeriksaan
laboratorium klinik maupun tugas analis lebih baik lagi.
0 komentar: